7 Peninggalan Sejarah Islam yang Menarik Diketahui

Peninggalan sejarah Islam terbilang cukup beragam. Hal tersebut mencerminkan kejayaan Islam kala itu. Apa saja peninggalan tersebut? Ketahui selengkapnya di artikel berikut.

Islam memberi kontribusi besar bagi peradaban dunia, termasuk Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya peninggalan kebudayaan Islam yang tersebar. Lantas, apa saja peninggalan sejarah Islam di Indonesia?

Saat ini, dapat diketahui bahwa ada sebagian peninggalan Islam yang menggabungkan ciri dari suatu agama, misalnya Hindu-Buddha. Pasalnya, ketika Islam mulai dikenal, setiap kebudayaan yang menyangkut agama tertentu yang telah ada tidaklah ditinggalkan, tetapi diselaraskan dengan ajaran Islam.

Peninggalan Sejarah Islam

Sebelum Islam, agama Hindu-Buddha berkembang terlebih dahulu di Indonesia. Kala itu, ada banyak kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang tergolong cukup besar. Secara perlahan, Islam mulai masuk dan membawa suatu ajaran baru yang kemudian berkembang pesat dan dikenal hingga saat ini. 

Sebagaimana yang pernah dikutip oleh situs https://pemudahijrah.com/. Kedatangan Islam tersebut tentunya memberi perubahan pada kehidupan masyarakat kala itu, baik dalam aktivitas politik, ekonomi, sosial, maupun budaya. Berkembangnya Islam dibuktikan dengan banyaknya peninggalan sejarah Islam di Indonesia. Lalu, apa saja peninggalannya? Berikut penjelasannya:

1. Masjid

Masjid biasa dimanfaatkan untuk lokasi beribadah masyarakat beragama Islam. Di samping itu, masjid juga bisa digunakan sebagai tempat kegiatan pengajian atau ceramah.

Pada masa kerajaan Islam, biasanya masjid didirikan di tengah kota atau berada di sekitar istana. Selain itu, ada sejumlah masjid yang mempunyai menara sebagai tempat melakukan azan. Peninggalan kebudayaan Islam berupa masjid, yakni Masjid Sunan Ampel di Surabaya dan Masjid Menara Kudus.

2. Keraton

Keraton umumnya menjadi lokasi tinggal para sultan. Biasanya, keraton juga dijadikan tempat pelaksanaan berbagai kegiatan penting.

Kala itu, banyak keraton didirikan ketika Islam mulai berkembang di Indonesia. Beberapa bangunan keraton Islam, misalnya Keraton Kasepuhan di Cirebon dan Istana Balla Lompoa di Gowa.

3. Kaligrafi

Kaligrafi diartikan sebagai seni lukis bertema Islam. Umumnya, kaligrafi berisi tulisan indah menggunakan bahasa Arab atau rangkaian ayat suci Al-qur’an. Tujuannya untuk memperindah bagian-bagian tertentu, misalnya pada bagian mimbar masjid.

Seni kaligrafi banyak ditemukan pada hiasan masjid dan makam. Beberapa diantaranya ditemukan di berbagai lokasi, misalnya Makam Sunan Giri dan Masjid Mantingan di Jepara.

4. Batu Nisan

Peninggalan sejarah Islam berikutnya adalah batu nisan berupa tonggak pendek diletakkan di atas makam guna mengetahui siapa yang dikuburkan di makam tersebut. Beberapa diantaranya, yaitu batu nisan Sultan Hasanuddin dan batu nisan Ratu Nahrasiyah.

5. Seni Sastra

Pada perkembangan Islam, terjadi pula perkembangan karya sastra. Inilah sejumlah peninggalan Islam di bidang sastra, yakni:

  • Hikayat berisi cerita sejarah atau dongeng. Misalnya, Hikayat Amir Hamzah.
  • Babad berisi peristiwa sejarah. Misalnya, Babad Gianti.
  • Syair berupa puisi lama atau sajak. Misalnya, Syair Sidang Fakir.
  • Suluk memuat tentang ajaran tasawuf. Misalnya, Suluk Wijil.

6. Seni Pertunjukan

Berikut adalah berbagai seni pertunjukan peninggalan Islam, yaitu:

  • Seni Gamelan biasa dimainkan pada upacara Sekaten.
  • Seudati merupakan tarian dari Aceh di mana para penari menyanyikan lagu berisi Shalawat Nabi.
  • Permainan Debus menampilkan atraksi kekebalan tubuh yang berkembang di Banten, Aceh, dan Minangkabau.

7. Tradisi

Terakhir, yaitu tradisi pada upacara atau kegiatan religi. Beberapa tradisi peninggalan kebudayaan Islam, antara lain:

  • Ziarah menjelang hari besar keagamaan.
  • Upacara Sedekah Bumi sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang diperoleh.

Kesimpulan

Islam memberi pengaruh cukup besar pada kehidupan masyarakat Indonesia. Banyaknya peninggalan sejarah Islam yang beragam menjadi bukti bahwa Islam berperan penting dalam membentuk peradaban di Indonesia.